Langsung ke konten utama

Kado Ulang Tahun Indonesia : Lomba Kejar Dollar.!



                Mikirin nilai tukar rupiah terhadap USD yang terus merosot. Pusing. By the way, gue sebagai orang awam memang gak begitu paham soal ini. Beberapa bulan ke belakang, portal berita di Indonesia penuh dengan berita merosotnya nilai mata uang rupiah terhadap USD. Gue bukan ekonom, gue juga bukan pegawai bank. Dari sekian banyak berita yang gue baca, penguatan USD, dan melemahnya mata uang Negara kita ini, menunjukkan sebuah pelemahan ekonomi di Indonesia. Pun, gue gak tau pasti gimana perhitungan nya. Gue bertanya ke beberapa orang, apa salah satu penyebab merosotnya nilai tukar rupiah beberapa waktu ini? Well, sebagian bilang karena The Fed menaikkan suku bunga nya. Bagi yang belum tau apa itu The Fed, silahkan cari di Google. Orang-orang yang menjawab kayak gini mungkin sudah paham betul tentang dunia finansial. Lalu, apa jawaban sebagian yang lain, mereka bilang karena kita masyarakat Indonesia, masih sangat sering mengkonsumsi produk-produk import. Then why? 

                Sedikit menyanggah pernyataan kedua tadi. Gue kebetulan bekerja di sebuah perusahaan farmasi. Gue pun belum lama kerja di perusahaan ini, itulah kenapa masih sedikit ilmu dan pengalaman yang gue punya. Tapi ada beberapa fakta menarik mengenai dunia farmasi Indonesia yang bisa menyanggah pernyataan tadi. Beberapa waktu lalu gue diajak ngobrol sama Product Manager perusahaan. Kebanyakan beliau bercerita mengenai pengalaman pertama kali menjadi seorang karyawan. Tapi, sampai gue kaget ketika beliau bercerita bagaimana kondisi dunia farmasi Indonesia. 

                Pertama, 90% bahan baku obat di Indonesia masih impor. Kebayang gak sih, angka sebesar itu yang diimpor. Muncul satu pertanyaan, apakah negara ini gak sanggup untuk memproduksi bahan baku sendiri, ya mungkin gak harus semua, tapi setidaknya untuk mengurangi angka itu. Kabar baiknya, Menteri BUMN kita Ibu Rini Sumarno, mendesak industri farmasi utnuk membangun pabrik bahan baku sendiri. Terdengar sulit, tapi sebagai bangsa yang bercita-cita untuk maju, harus tetap optimis ini bisa direalisasikan. Memang butuh waktu, tapi apapun harus melalui serangkaian proses. Kita sebagai masyarakat awam setidaknya turut mendukung gagasan ini. 

                Itu masih sebagian kecil dunia farmasi. Masih banyak fakta lain soal bagaimana industri farmasi negara ini. Belum lagi dari industri lain. Lalu apakah hanya yang bekerja di industri-industri tersebut yang berperan langsung? Pastinya tidak, semua terlibat dan memiliki tanggung jawab yang sama. Karena apapun alasannya, Kita bekerja sama membangun negara tercinta ini. Ditengah begitu banyak masalah yang dihadapi pembangunan berkelanjutan itu, tidak ada satupun alasan untuk mundur. 

                Gue mewakili pemikiran gue sebagai masyarakat awam. Berkata demikian bukan karena berlagak sok tahu. Anggap ini sebagai laporan dari gue atas begitu banyak hal yang gue dapat dari dunia ini. Satu hal yang pasti, gue merasa kecil diantara begitu banyak orang hebat diluar sana yang berjuang untuk negara nya. Namun, gue pun harus ikut andil dalam membangun hidup gue, dan membangun Indonesia.

Just saying, Happy Birthday Indonesia. 70 tahun berdiri diatas tanah air. Mungkin negara orang memang indah, namun Indonesia jauh LEBIH INDAH.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cita-cita

What's up, Guys! Udah lama gue gak posting di blog ini. Ya bisa dibilang karena gue terlalu sibuk dengan cita-cita gue. But anyway, speaking speaking cita-cita. Gue rasa tiap orang punya cita-cita pasti. Kalo boleh menjelaskan apa yang gue pikirkan, mungkin karena manusia itu punya free-will atau kehendak pribadi dan rasa gak-pernah-cukup yang ada dalam diri setiap orang, mungkin itu yang membuat seseorang akhirnya punya cita-cita. Kalo ditanya apa cita-cita gue, gue cuma punya satu cita-cita kok, Guys. Cita-cita gue adalah gue mau tau tujuan hidup gue yang sebenarnya, I mean, apa alasan gue ada di dunia, seharusnya gue ngapain di dunia. Menurut gue, cita-cita inilah yang mungkin bisa dibilang cita-cita sebenarnya. Orang lain punya cita-cita mau jadi orang kaya alias punya banyak uang, tapi yang jadi pertanyaan, kalo udah kaya, mau ngapain? Mau dikemanain duitnya? Bisa bosen kan kalo megang duit terus? Ya, gue gak munafik sih, gue juga butuh uang, karena gue hidup di jaman mode

21 Tahun

21 tahun yang lalu seorang anak dilahirkan di sebuah keluarga sederhana. Sang Ayah, yang seorang pedagang, memanjatkan do'a, berharap sang anak diberikan hidup yang jauh lebih baik dari Sang Penguasa. Sang Ibu, seorang wanita pekerja kasar, memanjatkan do'a, berharap sang anak kelak akan menjadi seorang yang bermanfaat di masyarakat. 21 tahun berlalu, sang anak tumbuh besar, mengenal dunia. Ia bersanding dengan masyarakat, mencari jati diri  dengan pesan yang diberikan oleh orang tuanya. Tidak satupun hari Ia berdiri di dunia tanpa memikirkan siapa Ia, untuk apa Ia dilahirkan.  21 tahun berlalu, sang anak diajarkan untuk tumbuh besar. Mengenal kebaikan, lalu keburukan sebagai pendamping.  Dua hal yang tak dapat dipisahkan. Sang anak mengenal kasih sayang, senyuman. Ia berharap hidup akan tetap seperti itu. Namun tak pelak, keburukan datang mengajarkan sang anak arti kehidupan lebih besar dari sebuah kata bahagia yang Ia terima dari orang tuanya. 21 tahun be

The Dreamy Idealist

The Dreamy Idealist atau Idealis Pemimpi sangat berhati-hati dan oleh karenanya tampak pemalu dan pendiam bagi orang lain. Mereka berbagi kehidupan emosional mereka yang kaya serta pendapat-pendapat kuat mereka dengan sedikit sekali orang. Namun orang sering keliru menilai mereka dingin dan pendiam. Mereka memiliki sistem nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang murni dan mulia yang menonjol di dalam diri mereka yang demi hal-hal itu mereka bersedia mengorbankan banyak hal. Joan of Arc atau Sir Galahad adalah contoh tipe kepribadian ini. Tipe Idealis Pemimpi selalu berusaha keras memperbaiki dunia. Mereka dapat sangat memikirkan orang lain dan melakukan banyak hal untuk mendukung mereka dan membela mereka. Mereka tertarik dengan sesama mereka, penuh perhatian dan murah hati terhadap mereka. Begitu antusiasme mereka akan suatu hal atau orang bangkit, mereka dapat menjadi pejuang yang tak kenal lelah. Bagi tipe Idealis Pemimpi, hal-hal praktis tidak benar-benar penting. Mere