Langsung ke konten utama

Postingan

Sang Penggemar Kereta Api Itu Sudah Besar

                Rasanya saya masih ingat terakhir kali duduk bersama Bapak di kereta Matarmaja menuju Kepanjen. Dengan kursi tegak dan aroma kamar mandi yang bahkan tercium hingga ke bagian tengah kereta. Sudah berubah, semua berbeda. Bapak sudah pergi, pun impian saya naik Matarmaja bersama Bapak. Sudah berubah, bukan hanya karena Bapak sudah tidak ada, juga kesan semrawut kereta ekonomi. Semua berbeda, dulu saya tidak pernah merasakan duduk di kursi ekonomi ditemani pendingin udara, sekarang, semua rangkaian kereta sudah memiliki pendingin udara. Kemudian muncul rangkaian kereta ekonomi non-PSO, yang harganya sedikit lebih mahal, namun tidak semahal kereta eksekutif. Apa bedanya? Tentu kursi yang lebih nyaman, 2-2 berhadapan, ruang kaki yang lebih lapang, papan informasi elektronik, dan lain-lain. Pernah sekali menjajal kelas ini di rangkaian KA Jayabaya menuju Kota Malang dari Surabaya. Apa yang saya rasakan? Kamar kecil yang bersih dan lapang. Ya, anda mungkin mengangg
Postingan terbaru

Derita Kaum Commuter

Rasanya sudah lama gue punya niat mau nulis topik ini. Seakan gak kerasa hampir 2 tahun bergelut setap pagi dan sore sama yang namanya KRL Jabodetabek. As you know, gue kerja di kawasan Sudirman. Sebenarnya banyak cara untuk bisa sampai ke bagian kota Jakarta ini. Bisa bawa motor sendiri, atau naik ojek, atau naik bus TransJakarta, dan pilihan terakhir naik KRL. KRL Jabodetabek dulu banget. Dulu waktu baru diterima kerja, gue naik bus TransJakarta karena belum terlalu familiar sama yang namanya naik KRL. Mungkin lebih ke anggapan gue kalo naik KRL itu penuh sesak seperti tahun-tahun sebelumnya. Denger nama KRL Jabodetabek aja gue udah gerah rasanya. Dulu masih takut banget naik transportasi ini. Mulai dari gak teraturnya penumpang sampai ke sisi keamanan selama di perjalanan. KRL yang dulu jadi momok tersendiri bagi orang jakarta, identik sama penumpang yang berjubel dan bahkan ada yang duduk di atap kereta. Bahaya? Pastinya. Gue yang nggak naik aja ngeri-ngeri