Jakarta
seolah tidak akan berhenti menulis cerita hidup saya. Bangun di pagi hari, ngantor, pulang di sore hari. Kota ini
menulis cerita yang sama setiap hari. Bahkan tidak jarang berpapasan dengan
orang yang sama.
Ini
hari Jum’at, seperti biasa, hari ini ngantor
sedikit santai. Sepatu yang biasa membungkus kaki pun didepak oleh sandal
jepit kesayangan. Ya, inilah hari Jum’at. Berbeda seperti hari lain menjadi
sangat biasa. Kebetulan akses ke kantor mudah, naik kereta dan cusss.. sampai di kantor. Toh, naik
kereta sekarang nggak separah dulu.
Kalau dulu harus antri untuk beli tiket, sekarang berbeda. Pakai kartu ajaib,
tinggal tempel langsung jalan. Jauh lebih tertib.
Ngomong-ngomong
soal kartu ajaib, sebenarnya ini soal teknologi. Masyarakat biasa menyebut
kartu ini ‘uang elektronik’. Saya, sebagai orang yang melek teknologi, bukan
hanya karena sering baca kolom teknologi, tapi karena posisi saya sebagai Orang
TI di kantor, mengenal teknologi yang disebut NFC atau Near Field
Communication. Nah ini yang bikin kartunya bisa ditempel dan langsung jalan. Makin
mempermudah? Tentunya. Di Jakarta, sekarang jadi hal biasa setiap orang punya
kartu yang satu ini. Pun juga saya. Sebagai pengguna setia Kereta Commuter,
saya pakai BNI TapCash. Terdaftar sebagai nasabah Bank BNI, jadi salah satu
alasan saya kenapa pakai BNI TapCash. Alasan lainnya, karena kartu yang satu
ini punya desain yang menarik.
Jadi Nasabah Bank BNI haha |
Sebenarnya,
nggak Cuma kereta commuter yang mendukung penggunaan kartu ini, layanan bus
TransJakarta alias busway pun bisa pakai. Waktu tempuh yang jauh lebih singkat
membuat saya lebih memilih menggunakan transportasi kereta commuter.
Kata pepatah, hidup tak selamanya berjalan mulus. Sebagai
seorang pekerja, resiko bekerja adalah hal yang seudah sepatutnya ditanggung.
Seperti biasa, setiap pagi tepat pukul 7.15, saya berangkat. Kartu ajaib
tersimpan rapi di dompet, saya siap berangkat. Sampai di Stasiun Cawang, belum
ada hal aneh terjadi. Menunggu kereta yang akan mengantar saya, meskipun hanya
sepuluh menit namun terasa lama. Telinga tertutup headset dan dentuman musik mengalir di pendengaran. Handphone di
tangan kanan, dan tangan kiri berada di kantong jaket. Tak lama, kereta datang
dan dimulailah perjalanan yang menguji iman. Harus berdesakan dengan para
pengguna lain. Bahkan terkadang saya berpikir bisa bernafas di dalam pun sudah
syukur. Hanya 15 menit berdiri, saya sudah sampai di Stasiun Sudirman, ujian
selanjutnya di mulai, harus menunggu giliran keluar peron.
Tiba giliran saya, mendadak kartu ajaib tidak
mengeluarkan sihirnya.
“Ya Tuhan..”, sambil berkata dalam hati. Seorang sekuriti
menghampiri saya dan mencoba membantu saya. Sudah dibantu pun tetap tidak bisa.
Ternyata kartu nya rusak. Bapak sekuriti membantu saya keluar dengan kartu
akses miliknya. Terjadi sedikit perbincangan diantara kami.
“Mas, ini kartunya
rusak. Nanti datang ke BNI nya aja langsung. Kalau boleh tau tadi nge-tap
dimana?”, ujar bapak sekuriti.
“Yah, isinya masih
banyak padahal, Pak. Tadi saya nge-tap di Stasiun Cawang”, jawab saya.
“Biasanya saldo kartu
nya bisa dibalikin, Mas. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan nya.”
“Oke deh mas. Makasih
ya”, ucap saya.
Gumam dalam hati, kenapa kartunya rusak. Saya berbelok ke
arah kantor BNI tidak jauh dari stasiun untuk melapor. Sedikit ragu apakah
saldo dalam kartu ini akan dikembalikan atau tidak. Tidak ada salahnya mencoba.
Masuk ke dalam Bank, saya disambut 2 sekuriti yang menanyakan keperluan saya.
Setelah coba menjelaskan secara singkat, saya langsung diberi nomor antrian. Tidak
lama, nomor antrian saya dipanggil. Sambutan ramah mbak-mbak yang duduk di costumer service membuat saya sedikit
sumringah. Setelah duduk dan coba menjelaskan keluhan saya.
“Boleh saya minta kartu TapCash nya, Pak? Saya coba check
kartunya.”,
Saya langsung
menyerahkan kartu yang rusak. Si mbak berjalan masuk sambil membawa kartu yang
rusak tadi. Hanya beberapa saat, si mbak kembali sambil membawa kertas memberi
tahu saya bahwa kartu nya rusak. Saya diminta untuk mengisi sebuah form untuk
mengembalikan saldo yang masih ada di kartu tersebut ke rekening saya. Sedikit
menilai, petugas bank yang ramah dan komunikatif membuat saya melupakan rasa kecewa karena kartu yang rusak.
“Proses kerja nya paling cepat 14 hari kerja, Pak. Nanti
saldo nya akan dikirim langsung ke rekening bapak, sekarang saya buat kan tanda
terima nya dulu. Boleh saya minta ktp, atm dan buku rekening nya?”, minta
petugas bank.
Saya memberikan berkas yang diminta dan menyetujui proses
yang berlangsung selama 14 hari kerja. Tak lama, saya diberi kartu yang
pengganti secara cuma-cuma. Semakin sumringah, saya berjalan keluar bank
setelah proses laporan keluhan selesai.
Sudah berjalan beberapa waktu, ternyata saldo nya masuk
tanpa pemberitahuan. Sempat kaget diawal, kemudian mencoba konfirmasi ternyata
saldo TapCash BNI yang sudah ditransfer ke rekening saya.
Senang dengan pelayanan Bank yang satu ini. Disamping,
sering dapat promo tentunya.
Bravo Bank BNI...
BNI Weekend Banking & Pizza Hut Plaza Semanggi |
Sungguh super
BalasHapusThanks Kamil.. :D
HapusSelamat atas kemenangan di lomba blog BNI debit online ^_^
BalasHapusMakasih ya, Mbak.
Hapus