Langsung ke konten utama

Pengalaman Traveling Pulau Jawa : Part 1

Liburan lalu kemana bro? Seru nggak?
Ane mau berbagi cerita tentang liburan semester lalu, kebetulan itu leburan pertama ane keliling pulau jawa sendirian. Sangat menyenangkan,

Laporan semester 4 udah diterima, kebetulan ane punya niat buat liburan di kampung halaman ane sama temen-temen sekelas. 1 bulan sebelum liburan, ane udah pesen tiket kereta untuk tujuan Malang, karena ane orang Malang asli hahaha.. Sedikit shock pas tau harga tiket kereta naik 2x lipat dari harga sebelumnya, ane pikir ini harga pas liburan, ternyata ini tarif dasar baru. Duh duh duh, beberapa tahun lalu, tiket kereta ekonomi Matarmaja ke Malang cuma Rp 55.000, tapi sekarang berubah jadi Rp 130.000, entah mungkin negara api sudah menyerang. Lumayan seru sih, katanya fasilitas nya ada yang baru, yaitu ac, semoga bukan ac alam alias jendela atau kipas angin.

Balekambang, Malang, East Java
Rencana awal, ane mau liburan bareng temen, ternyata ada sedikit insiden dadakan, salah satu temen ane, namanya Karezky mendadak kena DBD, duh ilaah, ada aja cobaan. Sampe akhirnya semua temen ane yang mau ikut liburan satu-persatu mulai batal ikut, yasudah ane pasrah. H-3 sebelum keberangkatan, ane harus jagain temen ane yang lg dirawt dirumah sakit. Itung-itung nyari pengalaman nungguin orang dirumah sakit, jadi ane diem disana sampe malem bahkan selama 3 hari berturut-turut. Pas hari H, ane lupa pamitan nih ceritanya, eh seketika terjadilah keanehan, ane ditelpon Pakde dari malang, dia bilang gini, "Nu, cepetan ke Malang, Pakde udah pesenin tiket pesawat ke Surabaya, nanti darisana kan udah paham". Tokcer banget kan, serasa naik kasta, dari kereta ekonomi, eh berubah jadi Pesawat Garuda. Hihihi, mimpi apa semalem ye? Singkat cerita, tiket udah di tangan, ane buru-buru ke Bandara, kebetulan pagi hari sebelum berangkat, sekolah ane lagi Study Wisata ke Yogyakarta, dan ane sengaja nggak ikut. Mereka yang ikut study wisata itu pada naik bisa dari Jakarta tapi kena macet sampe berjam-jam. Pas ane di bandara, sekitar jam 12, ane sms temen ane yang lagi di perjalanan ke Jogja, ane tanya mereka udah sampe mana, ternyata baru sampe sekitar Padalarang. Merasa kasian sih sebenernya, mengingat harga yang ditawarkan sekolah itu cukup mahal. Terus ane bilang kalo nggak jadi naik kereta, beberapa temen ane protes merasa iri, tapi ane bisa apa ya namanya juga takdir kan hahaha...

Sebelum take off, ane check semua kelengkapan, alhamdulillah lengkap. Sejujurnya, ane bingung karena harus jalan sendirian, nggak ada temen ngobrol, akhirnya cuma berbekal headset + iPod (pinjeman) yang ane bawa dari rumah, cukup menemani ane selama perjalanan. Depart time, ane masuk ke pesawat, wuiiiiiihhhhh takjub sama mbak pramugari, cantik bangeeet.. Ane dapet windows seat, menguntungkan karena ane mau liat awan gitu, kan biar serasa naik elang kayak di sinetron tv gitu. Ceritanya ketiduran, serasa baru sebentar, eh ternyata udah sampe, sykurlah perjalanan aman dan nyaman, sesuai sama harga.

Arrived di bandara yang katanya sich masih baru, nggak ada istimewanya, karena ane lebih suka naik kereta meskipun waktu tempuhnya jauh lebih lama. Kalo naik pesawat sekitar 1 jam dari Bandara Soetta ke Juanda, tapi kalo naik kereta dari Gambir ke Malang, butuh waktu 14 jam, entah kenapa lebih menarik naik kereta bagi ane.

Ceritanya ane udah sampe di Surabaya, karena cape dan udah mulai sore, ane cari penginapan murah di sekitaran Surabaya, akhirnya nemu. Harganya lumayan murah, cuma Rp 125.000 per malam udah dapet makan. Tiba-tiba ane dapet telpon dari keluarga biar cepet-cepet ke Malang, esok hari nya ane ke Stasiun untuk ke Malang. Cuuss naik kereta, lumayan cepet dibanding Bis, jujur ane mabuk naik Bis biarpun itu bis ada fasilitas jacuzi sekalipun.

Akhirnya ane sampe di Malang dalam kondisi sehat walafiat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cita-cita

What's up, Guys! Udah lama gue gak posting di blog ini. Ya bisa dibilang karena gue terlalu sibuk dengan cita-cita gue. But anyway, speaking speaking cita-cita. Gue rasa tiap orang punya cita-cita pasti. Kalo boleh menjelaskan apa yang gue pikirkan, mungkin karena manusia itu punya free-will atau kehendak pribadi dan rasa gak-pernah-cukup yang ada dalam diri setiap orang, mungkin itu yang membuat seseorang akhirnya punya cita-cita. Kalo ditanya apa cita-cita gue, gue cuma punya satu cita-cita kok, Guys. Cita-cita gue adalah gue mau tau tujuan hidup gue yang sebenarnya, I mean, apa alasan gue ada di dunia, seharusnya gue ngapain di dunia. Menurut gue, cita-cita inilah yang mungkin bisa dibilang cita-cita sebenarnya. Orang lain punya cita-cita mau jadi orang kaya alias punya banyak uang, tapi yang jadi pertanyaan, kalo udah kaya, mau ngapain? Mau dikemanain duitnya? Bisa bosen kan kalo megang duit terus? Ya, gue gak munafik sih, gue juga butuh uang, karena gue hidup di jaman mode

21 Tahun

21 tahun yang lalu seorang anak dilahirkan di sebuah keluarga sederhana. Sang Ayah, yang seorang pedagang, memanjatkan do'a, berharap sang anak diberikan hidup yang jauh lebih baik dari Sang Penguasa. Sang Ibu, seorang wanita pekerja kasar, memanjatkan do'a, berharap sang anak kelak akan menjadi seorang yang bermanfaat di masyarakat. 21 tahun berlalu, sang anak tumbuh besar, mengenal dunia. Ia bersanding dengan masyarakat, mencari jati diri  dengan pesan yang diberikan oleh orang tuanya. Tidak satupun hari Ia berdiri di dunia tanpa memikirkan siapa Ia, untuk apa Ia dilahirkan.  21 tahun berlalu, sang anak diajarkan untuk tumbuh besar. Mengenal kebaikan, lalu keburukan sebagai pendamping.  Dua hal yang tak dapat dipisahkan. Sang anak mengenal kasih sayang, senyuman. Ia berharap hidup akan tetap seperti itu. Namun tak pelak, keburukan datang mengajarkan sang anak arti kehidupan lebih besar dari sebuah kata bahagia yang Ia terima dari orang tuanya. 21 tahun be

The Dreamy Idealist

The Dreamy Idealist atau Idealis Pemimpi sangat berhati-hati dan oleh karenanya tampak pemalu dan pendiam bagi orang lain. Mereka berbagi kehidupan emosional mereka yang kaya serta pendapat-pendapat kuat mereka dengan sedikit sekali orang. Namun orang sering keliru menilai mereka dingin dan pendiam. Mereka memiliki sistem nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang murni dan mulia yang menonjol di dalam diri mereka yang demi hal-hal itu mereka bersedia mengorbankan banyak hal. Joan of Arc atau Sir Galahad adalah contoh tipe kepribadian ini. Tipe Idealis Pemimpi selalu berusaha keras memperbaiki dunia. Mereka dapat sangat memikirkan orang lain dan melakukan banyak hal untuk mendukung mereka dan membela mereka. Mereka tertarik dengan sesama mereka, penuh perhatian dan murah hati terhadap mereka. Begitu antusiasme mereka akan suatu hal atau orang bangkit, mereka dapat menjadi pejuang yang tak kenal lelah. Bagi tipe Idealis Pemimpi, hal-hal praktis tidak benar-benar penting. Mere